https://www.mtsn9cirebon.sch.id/berita/111156/memaksimalkan-peran-guru-bk-tik
Ditulis tanggal 28 Mar 2019 | Dibaca 2674 kali
Setelah diberlakukannya Kurikulum 2013, pemerintah akhirnya memstikan peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan mengeluarkan Permendikbud No. 68 tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
....... lebih lengkapnya klik link diatas
https://kalsel.kemenag.go.id/berita/511538/Guru-Bimbingan-TIK-individu-lebih-efektif .........
..... Lebih lanjut Paulina menjelaskan, layanan TIK meliputi bimbingan konseling terhadap siswa yaitu para dewan guru terhadap siswa materi TIK diajarkan secara individual di ruang laboratorium komputer dengan hitungan 150 siswa yang dibimbing ekuivalen dengan 24 jam mengajar.
Selanjutnya Paulina menambahkan materi TIK yang diajarkan kepada siswa yaitu materi dasar meliputi pengoperasian MS Words dan Excel dan siswa yang dijadwalkan bimbingan adalah empat orang setiap pertemuan. “Perbandingan antara mengajar siswa secara klasikal dan secara individual, lebih efektif secara individu,” tambahnya
......
Semboyan ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani bisa diartikan guru di depan memberikan contoh atau sebagai panutan, di tengah membangun kemauan atau niat, dan di belakang memberikan dorongan atau semangat.
William Arthur Ward
Seorang penulis yang menginspirasi bernama William Arthur Ward (1921–March 30, 1994) pernah menyatakan,
“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.
” Terjemahan bebasnya seperti ini, “Guru yang biasa-biasa saja, memberitahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang unggul menunjukkan. Guru yang luar biasa mengilhami.”~ William Arthur Ward
Guru yang luar biasa adalah mampu menjadi Inspirasi kita semua
GURU-- DIGUGU LAN DITIRU
(ucapannya dipercaya dan prilakunya dicontoh)
Secara umum dalam Bahasa Indonesia pengertian guru adalah merujuk sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
Menurut para ahli maupun perundang-undangan. Diantaranya adalah:
Guru adalah tenaga pendidik profesional di bidangnya yang memiliki tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, memberi arahan, memberi pelatihan, memberi penilaian, dan mengadakan evaluasi kepada peserta didik yang menempuh pendidikannya sejak usia dini melalui jalur formal pemerintahan berupa Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. (Undang Undang No 14 Tahun 2005)
Guru adalah seseorang yang memiliki kewenangan dan tugas dalam dunia pendidikan serta pengajaran pada lembaga pendidikan formal. (M. Uzer Usman)
Guru adalah orang yang pekerjaannya atau profesinya mengajar (KBBI)
PERAN GURU
Guru adalah aktor penting yang menjadi garda terdepan kemajuan peradaban sebuah bangsa. Peran guru sangat diharapkan mampu membentuk kepribadian, karakter, moralitas dan kapabiltas intelektual generasi muda. Inilah tugas besar yang diemban, diamanatkan dan disematkan di pundak seorang guru. Dari guru seorang murid mengenal ilmu, dari guru seorang murid mengenal akhlak dan moral, dari seorang guru seorang murid mengenal semangat dalam menggapai cita dan harapan, dan dari seorang guru murid mendapat bimbingan kepada kebenaran, bahkan tidak sedikit murid yang mengikuti jejak para gurunya.
Oleh sebab itu, seorang guru tidak cukup hanya sekedar transfer of knowledge (memindah ilmu pengetahuan) dari sisi luarnya saja, tetapi juga transfer of value (memindah nilai) dari sisi dalamnya. Perpaduan dalam dan luar inilah yang akan mengokohkan bangunan pengetahuan, moral, dan kepribadian murid dalam menyongsong masa depannya.
Jika seorang guru hanya bertugas memindahkan ilmu pengetahuan, maka masa depan murid akan terancam. Sebab, moralitas dan integritas mereka rapuh, mudah terombang-ambing oleh arus gelombang modernisasi yang menghalalkan segala macam cara demi memuaskan nafsu hedonism. Namun, apabila seorang guru hanya memindah nilai saja tanpa mentrasfer keilmuan yang memadai, mereka terancam pada gelombang salju dan tembok tebal kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan. Keduanya penting, dan harus berjalan seiring, tidak boleh ada yang dimarginalkan antara satu dan yang lainnya.
Perlu diketahui, bahwa seorang guru tidak boleh hanya berpikir jangka pendek terhadap muridnya, artinya hanya sekedar memberikan pengajaran, tanpa peduli terhadap perubahan sikap, perilaku, dan moralitas anak didiknya, maka dari perlu ditanamkan dalam jiwa seorang guru untuk memperbaiki moralitas anak didiknya secara komprehensif.
Seorang guru tidak boleh melempar tanggung jawabnya dengan berbagai alasan dan argumentasi yang absurd dan klise. Seperti, mengatakan “itu bukan tanggun jawab saya, itu tanggung jawab kepala sekolah” atau “itu tanggung jawab guru agama”, atau “itu tanggung jawab pengawas sekolah” dan kalimat-kalimat lain yang tidak solutif.
Konsep sistem pendidikan Indonesia berorientasi untuk menjadikan pendidikan Indonesia mampu berbicara dan menjawab berbagai masalah dan musibah nasional. Maka dari itu, sentuhan guru yang bertangan dingin dan profesional sangat dinanti untuk melahirkan kader-kader pengubah sejarah baru untuk masa depan bangsa Indonesia.
Jika seorang guru mengajar hanya untuk mengejar kebutuhan finansial, maka ia akan sulit melahirkan kader pengubah sejarah yang membutuhkan kerja keras, pengorbanan, dan perjuangan besar. Kalau semuanya diukur dengan meteri, maka orientasi keilmuan dan masa depan bangsa menjadi kabur. Lepas dari persoalan finansial yang menjadi kebutuhan setiap manusia, ketulusan guru dalam mendidik dan mengantarkan anak didik menggapai cita-cita luhur adalah karya terbesarnya yang akan diabadikan sejarah.
Masyarakat akan melihat dan memantau sikap prilaku seorang guru. Apabila sikap dan prilakunya bisa menjadi cermin bagi anak didiknya, maka masyarakat akan semakin menghormati dan mencintainya. Namun, jika tidak, maka tidak menutup kemungkinan, masyarakat akan merendahkan dan meremehkannya.
Seorang guru harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya, karena guru adalah seorang yang digugu dan ditiru (ucapannya dipercaya dan prilakunya dicontoh), maka sangat tidak berlebihan jika dikatakan seorang guru adalah pahlawan bangsa, hal ini karena jasanya yang begitu besar dalam mengantarkan anak didiknya untuk menjadi generasi bangsa yang berilmu dan beradab yang siap memajukan bangsa dan menjadi generasi yang membanggakan di masa depan.
Untuk menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat bukanlah perkara yang mudah. Banyak indikator tingkah laku yang harus ditunjukkan dalam sikap dan perkataan, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Meski tidak mudah, bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Untuk itu, setiap guru harus senantiasa berupaya menjadi teladan bagi setiap siswanya, sehingga keteladanan yang diberikan akan mampu membawa perubahan yang berarti bagi anak didik dan juga bagi sekolah tempat ia mengabdikan ilmu.